Selasa, 20 April 2010

REJEKI DARI ASAP ROKOK

Oleh : nugroho h.s 153080306
Rokok memang banyak banyak merugikan kesehatan, namun tidak untuk Pak Suroto (38 th) yang mengais rejeki dari berjualan rokok di kawasan Malioboro dan nol kilometer. Beliau sudah sekitar empat tahun berjualan rokok di kawasan Malioboro.
Pak Suroto berasal dari Karanganyar, Solo dan sudah berkeluarga serta mempunyai dua orang anak yang berumur 13 (SMP) dan 7 tahun (SD). Beliau di Jogja tinggal di kost di kawasan Sayidan bersama adiknya yang sama-sama bejualan rokok keliling. Dari hasil berjualan rokok, beliau mampu menyekolahkan kedua anaknya serta memenuhi kebutuhan sehari-hari. Rata-rata setiap hari Pak Suroto memperoleh Rp. 30.000,- dan Rp. 60.000,- setiap malam minggu dan hari-hari tertentu.
Beliau pertama kali berjualan rokok di Jogja diajak oleh tetangganya di Solo yang sama-sama bejulan rokok. Menurut Pak Suroto,”saya lebih memilih berjualan di Jogja daripada di Solo karena di Jogja lebih rame”.
Pak Suroto setiap hari mulai berjualan pukul 09.00 s.d pukul 16.00 wib, kemudian bejualan lagi sehabis maghrib hingga dini hari bahkan pagi hari tergantung situasinya.
Setiap dua minggu sekali, beliau pulang ke Solo dan kembali lagi ke Jogja setelah lima hari.
“Semenjak berjualan di sini tidak pernah ada pungutan apapun,”ungkap Pak Suroto. Oleh sebab itu Pak Suroto merasa aman dan nyaman berjualan di Jogja.
Menurut Pak Suroto,”ia lebih memilih berjualan rokok daripada kerja di bangunan karena besar/kecilnya penghasilan dari rokok tergantung usaha yang dilakukan.
Selain berjualan rokok sebagai pekerjaan tetap, Pak Suroto juga bertani di kampong halamannya. Istri beliau juga bekerja di kerajinan untuk tambah-tambah penghasilan.
Untuk sementara, beliau masih akan bejualan rokok karena sudah merasa cocok,”ungkap Pak Suroto.

Ahmadi, Toilet Umum Demi Keluarga




Oleh : IKHWAH HADI / 153080149
FEATURE



Kawasan titik nol kota jogja yang berada di antara Monumen Serangan Umum 1 maret, Istana Negara dan Gegung BI menjadi daya tarik bagi sebagian wisatawan lokal maupun mancanegara, bahkan penduduk asli jogja sendiri. Dan keberadaan WC umum pun selalu tidak bisa lepas dari tempat wisata.


Kawasan 0 Km kota jogja selalu ramai dikunjungi para pengunjung terutama setiap malam hari. Banyak sekali interaksi sosial yang terjadi di situ. Tidak hanya itu, dari yang hanya sekedar nongkrong, foto-foto bahkan tidak sedikit suatu acara sering diselenggarakan di area sentral jogja itu. Di situlah keberadaan suatu toilet dirasa sangat penting untuk melengkapi suasana ramai di tempat wisata. Meskipun terpikir sepele, tapi tidak sedikit pula kebanyakan orang sering mencari tempat ini(toilet). Dan suatu toilet umum juga selalu tidak terlepas dari keberadaan seorang penjaganya.
Ahmadi(38) seorang penjaga toilet umum yang berada di area Beteng Vredeburg ini mengaku sudah 4 bulan bekerja sebagai penjaga toilet umum disitu. Toilet yang berada diluar Museum 1 Maret ini dulunya digunakan sebagai pos satpam. Tapi pihak beteng merubahnya menjadi toilet umum sejak 5 bulan terakhir.
Hal inilah yang dimanfaatkan pak Ahmadi untuk mendapatkan penghasilan untuk keluarganya. Dimanapun ada pekerjaan yang menurutnya layak dan dia mampu akan selalu di ambilnya, meskipun sebagai penjaga Toilet Umum seperti sekarang ini. Dan pekerjaan ini merupakan penghasilan utamanya saat ini.
Dulu sebelumnya dia berprofesi sebagai pedagang barang bekas di pasar Beringharjo. Setelah gempa bumi yang melanda kota jogja, tempat dia jualan sekaligus barang dagangannya rusak semua. Setelah itulah dia tidak lagi memiliki penghasilan yang tetap.
Di tempat dia sekarang bekerja, penghasilannya bisa dibilang masih jauh dari cukup untuk menafkahi 1 istri dan 3 orang anaknya. Dia hanya mendapatkan upah persenan dari hasil dia jaga setiap hari. Di hari biasa biasanya hanya terkumpul 13 ribu per hari. Tapi jika musim liburan toilet itu bisa menghasilkan 50 ribu tiap harinya. Itupun hanya mendapatkan 40% dari penghasilan toilet setiap harinya. Sisanya harus disetor ke pengelola toilet itu.
“hari biasa paling Cuma 13 Ribu. Kadang kalau pas lagi liburan atau ada event ya bisa sampai 50 Ribu.”
Pak ahmadi yang tinggal di daerah Ngabean ini setiap harinya berangkat untuk membuka toilet itu dari pukul 9 pagi hingga pukul 5 sore. Tapi jika musim liburan, dia bisa jaga hingga malam hari antara jam 10 sampai jam 11.
Bapak yang religius ini memilki kegiatan lain selain sebagai penjaga sebuah toilet. Di daerah rumahnya, profesi lainnya adalah seorang Guru ngaji privat. Saat ini sudah ada kurang lebih 5 keluarga yang sudah dia bimbing untuk belajar mengaji. Dan dia mengaku ikhlas bisa mengajarkan ilmu agama yang dia miliki kepada setiap orang yang ingin belajar.
“sebagai guru ngaji ini saya sama sekali tidak mau meminta imbalan sepeserpun. Ini termasuk sangu saya untuk di akhirat nanti.” Ujarnya.
Sementara itu meski alasan mengambil pekerjaan sebagai penjaga toilet ini karena tidak ada pilihan yang lain, tapi bapak dari 3 orang anak ini masih tetap memiliki harapan bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan penghasilan yang tetap juga demi dapat menafkahi keluarganya. “Ya saya masih tetap ingin mencari pekerjaan yang layak untuk mendapatkan penghasilan yang tetap. agar bisa mencukupi kebutuhan istri dan anak-anak saya.”
Pak Ahmadi kini tengah berencana untuk sekedar merubah nasibnya dengan mencoba ikut program Transmigrasi ke Kalimantan guna mengadu nasib mencari pekerjaan disana. “Saya sekarang baru nyoba ikut program transmigrasi ke Kalimantan untuk cari-cari pekerjaan disana” ujarnya.

Selasa, 13 April 2010

Beringharjo,Mangga Dua'nya Jogja



Oleh : Ikhwan Hadi/153080149
SOFT NEWS

Pasar beringharjo yang terletak di kawasan malioboro itu menjadi salah satu magnet bagi para wisatawan yang berkunjung ke Jogja. Hampir setiap hari keramaian pedagang maupun pengunjung senantiasa menghiasi suasana pasar ini.
Beringharjo jogja bagi para wisatawan baik itu domestic maupun wisatawan mancanegara telah menjadi tempat tujuan utama untuk sekedar berbelanja atau mencari oleh-oleh khas jogja. Dari pakaian,batik hingga tas-tas bermotif batik pun terdapat disana. Para pengunjung juga diberi kesempatan untuk dapat melakukan tawar menawar dengan para pedagang.
Bu Yani, salah seorang pengunjung di pasar beringharjo mengatakan, “saya kalau setiap berkunjung ke Jogja selalu menyempatkan untuk berkunjung ke Beringharjo.” Dia juga menambahkan, “Disini saya bisa mendapatkan bermacam-macam barang dan kualitas barangnya juga tidak kalah bagus dengan yang di toko-toko.”
Kota jogja merupakan kota yang selain terkenal akan Gudeg’nya, juga terkenal akan batiknya. Untuk yang gemar berbelanja atau sekedar ingin mencari oleh-oleh khas khas jogja, Pasar beringharjo merupakan solusi yang tepat untuk berbelanja oleh-oleh khas Jogja.

tugas penulisan berita

oleh musfiko rahman 153080355
Ada Eksploitasi Terhadap Ponotari

1. Hard News

Ada indikasi eksploitasi terhadap ponari, karena ortu sempat dipukuli tetangga karena perputaran uang disana mencapai Rp 1 miliar, Memang secara kasat mata akan kelihatan hal ini. Sebaiknya eksploitasi ini harus dihentikan dulu. apa pun yang dilakukan bukan untuk kepentingan tetangga atau orang tua, tetapi untuk kepentingan sang anak. Ponarai terlalu leleh atau terlalu banyak ( pasien ). Mungkin masyarakat sendiri yang mengeksploitsai ponari. Ketika ponari sakit, masyarakat mengatakan ‘memang ponari bisa sakit?’. Ini kan pandangan yang keliru, mohon juga agar ada penyadaran masyarakat.
“saya minta bupati jombang Suyanto untuk merapikan massa dulu yang memenuhi tempat praktek. Massa ditahan supaya tidak masuk dulu. Setelah massa sudah rapi, baru Ponari bisa berpratek kalau kondisinya memungkinkan. Setelah itu dibangun semacam tandon, atau tabung yang cukup besar dan panjang dengan keran cukup banyak. Sehinmggga batunya cukup bisa dicelupkan saja di tabung dan masyarakat bisa mengambil air yang mengalir” Kak Sento tawarkan………

Ponari Membawa Berkah Bagi Pedagang

2. Soft News

di desa yang sunyi, sepi, dan yang tidak terkenal ini. Akhirnya banyak di soroti oleh media nasional dan terutama media lokol karena ada dukun cilik yang bisa mengobati segala jenis penyakit, dan di desa inilah banyak orang berbondong-bondong datang dari berbagai daerah untuk mendapatkan pengobatan yang sangat murah.
Dalam praktek ponari ini banyak terdapat aneka warung tenda dadakan yang menyediakan menu sederhana, seperti the, kopi, dan mi instan. Dan juga banyak dari para pedagang keliling untuk berjualan nasi, minuman, air mineral, hingga buku yang berisi profil ponari.


Indah, 12, warga setempat. Boca kelas VI SD, jualan air mineral. Kaki belepotan lumpur, berteriak-teriak menjajakan dagangannya kepada para pengantri. Di suruh orang tuanya untuk ikut berjualan. Hari biasa, berjualan pada sore hari. Minggu berjualan mulai pagi hingga sore hari. Tidak peduli hujan. “ saya senang berjualan seperti ini, karena dapat tambahan uang saku untuk jajan,” tutur indah.
( Musfiko R. )

SETELAH UAN SELESAI UAS DIMULAI



Oleh satya ari prabowo 153080308
Senin 12 april 2010 siswa siswi SMA,SMK se indonesia menghadapi ujian akhir sekolah di sekolah masing-masing yang di ikuti ratusan ribu siswa siswi seindonesia

Setelah ujian akhir nasional dilaksanakan serempak se indonesia hari senin kemarin ujian akhir sekolah di laksanakan di indonesia memang ujian akhir sekolah tidak begitu susah di bandingkan ujian akhir nasional karena itu siswa siswi sma smk tidak memusingkan UAS
Bapak tardasiregar guru di SMA PIRI 1 bahwa siswa siswinya yang berjumlah 129 telah mengikuti ujian akhir sekolah dengan tertip dan tidak ada kecuranga yang ada ujian ini akan selesai besok kamis 15 april 2010
Di temui saat selesai UAS siswa yang bernama Deni wicaksono menyatakan bahwa ujian UAS sangat gampan dan tidak begitu menghawatirkan karena tidak berpengaruh dengan hasil kelulusan yang di takutkan adalah UAN yang 2 minggu lalu dilaksanakan serempak seindonesia takut dan sangat mempenaruhi kelulusan

RELOKASI PASAR BURUNG NGASEM





Oleh : Nugroho Hadi S/153080306
Hard News

Jogja, Pasar Burung Ngasem akan direlokasi ke tempat yang baru pada tanggal 22 April 2010, yaitu bertempat di kawasan Dongkelan bekas area perkebunan.
“Ide relokasi tersebut berasal dari Dinas Pariwisata Provinsi sehingga seluruh biaya ditanggung oleh Dinas Pariwisata Prov. DIY sedangkan Pemkot Kota Jogja hanya mencari lahan untuk pengganti pasar ngasem”, ungkap Lurah Pasar Ngasem, Pak Didik Agus Mursihanta.
Pasar Burung Ngasem di pindah karena untuk pemugaran serta untuk menjaga kebersihan dan keindahan Tamansari. Jadi, pedagang yang direlokasi hanya pedagang satwa dan makanan satwa. Pasar Ngasem merupakan pasar sekaligus tempat wisata yang terkenal dengan aneka satwa yang dijual terutama burung.
Menurut Lurah Pasar Ngasem, Pak Didik Agus Mursihanta,”semua pedagang satwa dan makanan satwa sudah siap untuk di relokasi ke tempat yang baru”. Beliau juga menambahkan bahwa ada sekitar 219 pedagang yang sudah terbagi losnya berdasar hasil lotere atau undian.
Relokasi sendiri rencananya akan di laksanakan secara serentak pada tanggal 22 April 2010 mulai pukul 09.00 WIB dan akan di buka ole Gubernur DIY yaitu Sri Sultan HB X dengan iring-iringan becak atau andong. Tetapi sebagian pedagang sudah membongkar lapaknya terlebih dahulu.
Namun di satu sisi, pedagang sebenarnya tidak ingin direlokasi ke tempat yang baru, karena pasar tersebut sudah berpuluh-puluh tahun didirikan.
Sebenarnya pasar ngasem tidak usah dipindah, karena sebenarnya keberadaan pasar satwa/burung di Ngasem memiliki daya tarik bagi wisatan domestic maupun asing”,ungkap Pak Junaedi yang sering disapa “Jun Kenari” yang merupakan pedagang burung kenari di Pasar Ngasem.
Junaedi menambahkan bahwa,” lokasi yang baru terlalu luar atau jauh dari kota sehingga kurang strategis dan ragu terhadap keamanannya”. Namun sebenarnya para pedagang juga tidak menolak untuk direlokasi karena sudah ketentuan dari pemerintah. (red/nug)

Pro Kontra relokasi pasar Ngasem


Oleh : Ikhwan Hadi / 153080149

Hard News


Yogyakarta, Pasar ngasem yang berada di kawasan Taman Sari jogja itu rencana akan direlokasi ke daerah Dongkelan guna pemugaran Taman sari. Rencana relokasi ini menuai protes sebagian pedagang.

Rencana peminidahan ini menuai berbagai pro kontra di kalangan para pedagang di ngasem. Sebagian pedagang menilai pemindahan lokasi pasar ngasem ke daerah Dongkelan itu kurang efektif dan justru malah merugikan para pedagang. Mereka yang sebagian kurang setuju juga beranggapan jika lokasi di dongkelan tersebut kurang strategis untuk menarik perhatian para wisatawan, baik domestik maupun wisatawan mancanegara. Tidak sedikit yang beranggapan lokasi pasar ngasem sekarang ini sudah sangat strategis.

Junaidi, salah seorang pedagang burung di pasar ngasem mengatakan,”saya sangat menyayangkan rencana pemerintah kota yang akan merelokasi pasar ngasem. Menurut saya dengan rencana pemindahan ini justru akan mengurangi para pengunjung serta wisatawan yang ingin sekedar membeli oleh-oleh hewan peliharaan.” Dia juga menambahkan “lokasi baru itu juga kurang strategis. Tempatnya juga terlalu jauh dari komplek wisata di jogja”.

Meski demikian pemkot jogja sendiri akan tetap berencana merelokasi para pedagang di pasar ngasem itu guna pemugaran Tamansari meskipun masih ada sedikit pro kontra di kalangan para pedagang sendiri.

Ditemui di kantornya, ketua pengelola pasar ngasem Didik Agus Mursihanto mengatakan,”para pedagang tidak mempermasalahkan pemindahan itu,ya meski masih ada sebagian yang kurang setuju tapi sudah kita tangani dan selebihnya tidak ada masalah lagi.”

Pasar ngasem sendiri rencananya akan pindah ke Dongkelan pada tanggal 22 April mendatang. Proses arak-arakan dilakukan secara serentak dan rencananya akan dipimpin langsung oleh Gubernur Jigja Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Kamis, 08 April 2010

Wisata Tugu Jogjakarta



Yogyakarta, Monumen Tugu Yogyakarta yang terletak di antara jalan mangkubumi, jalan Jendral Sudirman, jalan A.M Sangaji dan jalan Diponegoro itu menjadi salah satu cagar budaya di Yogyakarta. Dan sekaligus menjadi salah satu dari sekian banyak objek wisata yang ada di kota Yogyakarta .

Keindahan Tugu jogja telah menyedot perhatian para pengunjung, baik wisatawan lokal, mancanegara hingga penduduk asli jogja sendiri. Banyak wisatawan yang ingin sekedar mengabadikan momen berlibur ke kota Gudeg dengan berfoto di Tugu jogja ini untuk dokumentasi semata. Tidak sedikit pula para fotografer yang ingin membingkai keindahan ikon jogja itu di malam hari.
Ayu, salah satu pengunjung asli jogja ini mengatakan,”saya sering lewat jalan ini,tapi saya baru pertama kalinya dapat berfoto di tengah tugu ini,itupun karna ada yang menemani kesini”. Dia juga menambahkan “kebanggaan tersendiri bagi saya dapat berfoto di tengah Tugu ini,meskipun hanya buat dokumentasi ma temen-temen aja sih,hehe.”
Tugu jogja memang merupakan salah satu obyek wisata malam yang bagus selain Malioboro dan alun –alun selatan yang ada di jogja ini. memang tempat ini diperuntukkan bagi para wisatawan yang
sering mengabadikan momen dengan foto, atau yang sekedar ingin narsis guna dokumentsi semata.
Sejak itu pemerintah kota Jogja sedikit melakukan pemugaran tempat wisata ini. Salah satunya dengan memperlebar halaman sekitar pinggiran Tugu Jogja itu dengan menambahkan konblok yang sedikit menjorok ke kalan raya. Hal ini ditujukan untuk kenyamanan para pengunjung yang sering berfoto di tengah Tugu Jogja itu.
Bagi para wisatawan yang berlibur ke jogja dan sering mengabadikan momen trevelingnya, Tugu Jogja adalah salah satu alternatif wisata malam yang perlu anda kunjungi.